Demi Kemaslahatan Masyarakat, Pemkab Madina Sebaiknya  Stop Pekerjaan Pembangunan AMP dan Crusher Pemecah Batu di Desa  Simpang Durian 

Mandailing Natal( Portibi DNP): Pelaksanaan pembangunan AMP dan Crusher pemecah batu di Desa Simpang Durian Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal, sangat meresahkan  masyarakat setempat, untuk itu demi menjaga ketenteraman masyarakat yang berada di Desa itu, sangat diharapkan kiranya Pemerintah segera menyetop kegiatan operasional pembangunan -AMP dan Crusher tersebut karena sampai saat ini izin dari masyarakat untuk pekerjaan pembangunan proyek itu belum ada.

Seperti yang diutarakan oleh salah Seorang
tokoh masyarakat Desa tersebut ke Portibi id, coba lihat lokasi dari pabrik itu
memang sangat tidak elok di sana, karena dekat dengan rumah ibadah, yakni Mesjid
Raya Desa Simpang Durian.

” Untuk itu, sekali lagi kami utarakan, tolong
lah dilarang orang ini melanjutkan pekerja
annya, ” kata tokoh masyarakat yang meminta  namanya tidak ditulis, Selasa (4/4).

Ketika Portibi id, melakukan investigasi
ke lokasi pekerjaan pembangunan AMP itu
terlihat ada warga negara asing yang ikut bekerja di sana, parahnya orang tersebut
tidak bisa berbahasa Indonesia, hal ini per
lu diberitahukan ke Instansi terkait di Ka –
bupaten ini, agar segera memanggil orang
itu, untuk mempertanyakan apakah orang ini datang ke Indonesia ini sebagai turis atau
sebagai tenaga kerja, hal ini perlu dipermasalahkan untuk menjaga agar tidak terjadi Pembohongan publik.( NL)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hati hati pak, mantan koruptor yang mainkan peran perpolitikan di Sumut dibelakang layar..

-Bolo: Bah sembunyi di dalam terang, sakitnya tak seberapa, malunya ini .

 

 

-Lapor Pak  Kapoldasu, tambang ilegal disepanjang Sungai Batang Natal masih beroperasi..

-Bolo: Sikat aja pak, Tentu kita dukung

 

-Masih marak judi, aparat penegak hukum harus beraksi

Jangan Pandang bulu pak, hajar.