Hari Kanker Sedunia, Sekdaprov Sumut Tekankan Pentingnya Edukasi Masyarakat Tentang Kanker

FOTO: Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis bersama Sekretaris YKI Sumut Zahara Nasution, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, serta Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Pusat Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo Sp. PD KHOM. pada acara World Cancer Day 2023 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman 41, Medan, Sabtu (04/02)

MEDAN(Portibi DNP): Peningkatan edukasi masyarakat mengenai kanker perlu dilakukan. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya penambahan kasus kanker di Indonesia, khususnya Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman 41, Medan, Sabtu (4/2). Menurutnya, masyarakat harus senantiasa menerapkan perilaku hidup sehat.

“Mari kita tingkatkan partisipasi masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatannya, melakukan perilaku hidup sehat sehari-hari, sehingga penyakit-penyakit seperti kanker ini tidak datang,” kata Arief.

Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai deteksi dini kanker harus pula ditingkatkan. “Ini pun harus kita tingkatkan kesadaran masyarakat, jangan sampai sudah dalam kondisi parah baru berobat,” kata Arief.

Senada dengan Arief, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumut Nawal Lubis pun mengharapkan masyarakat semakin sadar dengan penyakit kanker. Sehingga masyarakat bisa melakukan deteksi dini kanker pada dirinya.

Menurut Nawal, penyakit kanker apabila dideteksi sejak awal akan mudah ditangani. “Sehingga tidak membutuhkan pengobatan yang banyak dan waktu yang lama,” katanya.

Nawal mengharapkan kegiatan World Cancer Day yang diselenggarakan YKI dapat menambah kesadaran masyarakat mengenai kanker. Sehingga masyarakat bisa melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan hampir 70% kasus kanker ditemukan saat sudah stadium lanjut. Padahal apabila didiagnosis lebih awal, pasien bisa bertahan hidup lebih lama dibanding yang terlambat didiagnosis kanker.

Selain itu, biaya penanganan penyakit kanker sangat mahal. Penanganan kanker tahun 2021 dan 2022 di Indonesia memakan biaya sebesar Rp 3,5 triliun.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut pun memiliki berbagai program pencegahan dan pengendalian kanker pada tahun 2022. Di antaranya melakukan deteksi dini kanker di kabupaten/kota, serta memberikan pelatihan deteksi dini kanker di kabupaten/kota.

“Selain itu kampanye kanker juga akan terus digalakkan sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini,” ujar Alwi.

World Cancer Day diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari lomba video edukasi cegah kanker dengan bahasa daerah dan Bahasa Inggris, seminar nasional, hingga cerdas cermat seputar kanker. P08

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hati hati pak, mantan koruptor yang mainkan peran perpolitikan di Sumut dibelakang layar..

-Bolo: Bah sembunyi di dalam terang, sakitnya tak seberapa, malunya ini .

 

 

-Lapor Pak  Kapoldasu, tambang ilegal disepanjang Sungai Batang Natal masih beroperasi..

-Bolo: Sikat aja pak, Tentu kita dukung

 

-Masih marak judi, aparat penegak hukum harus beraksi

Jangan Pandang bulu pak, hajar.