MADINA(Portibi DNP): Budaya saling memaafkan dalam perayaan Idul Fitri lebih populer disebut halal-bihalal. Halal bi halal sudah menjadi tradisi di negara-negara yang memiliki penduduk mayoritas umat muslim. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang. Dalam pengertian yang lebih khusus, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Lebaran adalah pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu duniawi. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Kamis, (24/4/2025), Partai Golongan Karya Kabupaten Mandailing Natal mengadakan Halal Bi Halal. Acara berlangsung di Sekretariat DPD GOLKAR Madina dan dihadiri oleh Perwakilan dari Pemerintah daerah, Ketua DPRD, Okp Sayap Partai AMPI, Ormas Pemuda Pancasila serta tokoh masyarakat.
Halal bi Halal yang rutin diadakan setiap tahun setelah perayaan Idul Fitri ini, menjadi media bagi Partai Golkar untuk meningkatkan hubungan baik dengan pengurus dan hasta karya.
Ketua Partai Golkar Madina, H. Aswin Parinduri mengatakan, tradisi halal bi halal menjadi sarana untuk merajut kembali hubungan persaudaraan yang retak, menyambung kembali tali silaturrahim yang renggang bahkan terputus, membangun rasa saling kasih kepada sesama manusia, karena kita semua tak pernah luput dari apa yang namanya dosa.
Baca juga: Warga Berharap Pemerintah Pusat Turun Tangan Berantas Tambang emas Ilegal di Pantai Barat Madina
” Semoga kita yang telah usai melaksanakan ibadah di Bulan Suci Ramadhan dan telah mohon ampun kepada Allah SWT, serta proaktif merajut simponi kemanusian ditengah-tengah keluarga dan masyarakat, benar-benar temasuk bagian dari golongan Aidin wal Faidzin, yaitu golongan yang kembali kepada fitrah kesucian dan meraih kemenangan,” urainya.
Ketua AMPI Madina, Abdul Latif Nasution juga menyampaikan Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fitrah yang berarti suci semoga kesucian yang kita dapatkan, betul-betul kita mulai dari nol dan semua bersih.
” Mari kita mulai menyingsihkan lengan baju serta merajut kebersamaan untuk menunjang kinerja di masa yang akan datang. Keberadaan Partai Golkar di Madina merupakan amanah dari negara, sehingga keberadaan partai Golkar harus dijaga dan didukung,” ungkapnya.MH