BINJAI (Portibi DNP) : Dinilai buruk dalam pelayanan publik serta menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Binjai, Cipayung Plus Kota Binjai yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Mahasiswa (HIMMAH) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini pun merencanakan aksi pada tanggal 02 Februari 2023 sekira pukul 11.00 wib, di depan Kantor Walikota Binjai dan Kantor DPRD Binjai. Bukannya aksi, Cipayung Plus Kota Binjai malah berkomunikasi secara konstruktif dengan Walikota Binjai di rumah Dinas Walikota.
Why (mengapa)?. Usut punya usut, batalnya aksi Cipayung Plus Kota Binjai diduga adanya campur tangan Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Binjai Ruslianto.
Ternyata, dugaan ini dibenarkan Ruslianto. Namun, ia membantah bahwa batalnya aksi juga dilatar belakangi uang. “Gak benar itu. Mereka ketemu Pak Wali, ayah sama anak tidak ada unsur suap menyuap,” katanya lewat pesan WhatsApp, Sabtu (04/02/2023).
“Ngopi saya yang bayar ya, tapi suap menyuap tidak ada sama sekali karena semua itu adek adek kita. Kita di Binjai semua bersaudara begitu kan bang,” sambungnya lagi.
Menurutnya, adik-adik kelompok Cipayung karena kecintaannya dengan Kota Binjai kita ajak berkomunikasi secara konstruktif guna keberlangsungan pembangunan Kota Binjai di bawah pimpinan Walikota yang sedang dalam ujian berat dengan predikat zona merah bidang pelayanan publik.
Oleh karena itu, tambahnya, dirinya jembatani adik-adik untuk menyampaikan kritik nya kepada bapak Walikota langsung dengan suasana yang lebih elegan.
Ia menjelaskan, adik-adik kelompok Cipayung dengan tulus berkenan untuk menyampaikan langsung kepada bapak Walikota dan diterima oleh bapak Walikota di rumah dinas pada hari Kamis, tanggal 2 Februari 2023 jam 10.00 wib sampai dengan jam 11.00 wib, dikarenakan akan bertakjiah di rumah duka Almarhum Iwan Ramses.
Menurutnya, pada pukul 10.35 wib adik-adik Kelompok Cipayung Novrizal (Ketum HMI), Aldi Azhari Sitompul (Ketum IMM), Ahmad Pramuja Nst (Ketum HIMMAH) Oza Hasibuan (Koordinator Aksi) Asril Srg (Koordinator Lapangan), hadir diterima di rumah dinas Walikota.
Disampaikan oleh bapak Walikota bahwa, pemerintah Kota Binjai dengan segala daya upaya merealisasikan janji-janji politik untuk membangun kota tercinta ini dengan membangun mesjid dan Qur’an Center aula Juliadi dengan menyerap anggaran 47 M dan di prediksi tidak kurang dari 120 M, maka dengan tidak menyalahi aturan hukum di upayakan untuk para dermawan baik lokal dan nasional untuk bergandengan tangan membangun ikon masa depan kota binjai yang religius. “Melalui jejaring kerja Bapak Walikota membangun komunikasi dengan semua jajaran agar keterbatasan PAD dapat disokong oleh support pemerintah pusat dan provinsi,” ujarnya.
Sayangnya, hingga berita ini dimuat portibi.id belum mendapat keterangan resmi dari Kelompok Cipayung Plus Kota Binjai mengapa aksi batal dilaksanakan. (BP)