Ilustrasi
MEDAN(Portibi DNP): Pemuda Muhammadiyah Kota Medan menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya masalah sosial di Kota Medan. Wakil Ketua organisasi tersebut, Fahrurrozi Sinaga, mengungkapkan bahwa kota ini seolah “dikepung” oleh berbagai permasalahan sosial seperti penyalahgunaan narkoba, premanisme, dan penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kurang memadai.
“Kita semua cinta Medan, tapi sayangnya wajah kota ini beberapa bulan ini tercoreng oleh persoalan sosial yang makin kompleks. Narkoba telah melahirkan generasi yang hilang arah, kawasan kumuh dipenuhi dengan ODGJ, dan praktik premanisme yang tumbuh liar. Ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi sudah mencerminkan krisis moral dan ketertiban,” kata Fahrurrozi dalam pernyataannya kemarin.
Fahrurrozi mendesak agar Pemerintah Kota Medan, kepolisian, dan pihak terkait lainnya segera mengambil tindakan tegas dan sistematis.
Baca juga: Milad ke-61, Rahmansyah Sibarani Bangga Jadi Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Menurutnya, penanganan masalah narkoba dan dampak sosialnya tidak boleh hanya bersifat reaktif, melainkan membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, khususnya di tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Kita tidak bisa lagi membiarkan lorong-lorong kota ini menjadi sarang narkoba dan premanisme. Belum lagi kejadian tawuran antar remaja yang kembali pecah di Belawan baru-baru ini. Jika dibiarkan, ini akan menjadi bom waktu sosial bagi Kota Medan,” tambahnya.
Pemuda Muhammadiyah Kota Medan menyatakan kesediaannya untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah tersebut melalui berbagai program seperti gerakan penyadaran, edukasi pemuda, dan pendampingan masyarakat.
Namun, Fahrurrozi menekankan bahwa upaya ini harus dilakukan secara kolektif dan didukung oleh kebijakan serta tindakan konkret dari pemerintah kota dan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Medan harus diselamatkan. Jangan sampai identitas kita sebagai kota yang religius dan penuh potensi, tenggelam oleh stigma kota narkoba dan konflik remaja,” tegasnya.
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran narkoba dan tawuran antar remaja yang terjadi di beberapa wilayah Kota Medan dalam beberapa bulan terakhir.SF