LABURA(Portibi DNP): Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Labuhanbatu, memanggil kembali orangtua AR, murid kelas VI korban perundungan yang terjadi di SDN 117866 Pernantian, Kecamatan Marbau, pada bulan agustus tahun 2024 lalu. Sudarno, ayah AR, dan istrinya dipanggil untuk dimintai keterangan pada Rabu 12 Maret 2025.
Namun sangat disayangkan, dalam proses permintaan keterangan yang dilakukan penyidik terhadap Sudarno dan istrinya itu, Kanit PPA Iptu Rostina Sembiring, disebut sempat melakukan upaya penekanan dan menuding bahwa kedua orangtua korban mengada-ngada. Rostina tidak sepenuhnya meyakini hasil visum yang dilakukan terhadap AR, karena menurut Rostina ada beberapa bekas memar yang sepertinya tidak dilakukan oleh anak-anak.
“ Hasil visumnya terlalu lebar, gak masuk akal. Kalau cubitan anak-anak tak seperti ini, “ kata Sudarno menirukan perkataan Rostina Sembiring yang terkesan tidak mempercayai hasil visum tersebut.
Baca: RBS jadi Ketua DPRD Labura, Abang Kandung Unggah Story Mengharukan
“ Ya, kanit langsung yang ngomong. Sampai orang rumah (istri) keluar dari ruangan karena gak bisa lagu menahan tangisnya, “ lanjut Sudarno.
Kanit PPA Polres Labuhanbatu, Iptu Rostina Sembiring, dikonfirmasi terkait upaya intimidasi yang dilakukannya terhadap keluarga korban, tidak banyak memberikan keterangan.
“ Itulah makanya kita akan panggil ahli yang mengeluarkan surat keterangan versnya. Dan bisa enggak kalau tidak fakta kita ada hak untuk nakut-nakuti, “ tulis Rostina menjawab konfirmasi Portibi DNP, Senin 17 Maret 2025.
Diberitakan sebelumnya, AR murid kelas VI SDN 117866 mengalami perundungan dari seluruh teman sekelasnya. AR dicubiti seluruh teman sekelasnya atas perintah gurunya, MM, sebagai hukuman karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Perundungan ini terjadi pada 22 Agustus 2024 lalu.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Syafruddin mengatakan, kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan oleh Unit PPA Polres Labuhanbatu. ( renz)
