BINJAI (Portibi DNP) : Saksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Binjai Utara, Hendra MS, berencana akan mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Binjai pada Senin (26/02/2024).
Kedatangannya, guna melaporkan adanya dugaan kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 Jati Karya, Binjai Utara.
“Hari ini kan libur, jadi rencananya kami akan melaporkan hal ini ke Bawaslu Kota Binjai pada Senin (26/02/2024),” katanya kepada wartawan, Sabtu (24/02/2024).
Menurutnya, laporan dibuat lantaran adanya dugaan selisih jumlah suara dengan jumlah pemilih.
Dimana, PPK Binjai Utara berinisial RWA diduga mengambil kebijakan sepihak untuk memasukkan suara sisa ke dalam suara tidak sah.
“Atas hal itu, kami saksi dari Partai Nasdem merasa keberatan atas kebijakan itu. Sebab, kami tidak mengetahui itu suara siapa,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam hal ini, seharusnya kotak suara dibuka agar sinkron data tersebut. “Bukan malah mengambil keputusan sepihak,” bebernya.
Selain itu, sambungnya, PPK Binjai Utara juga tidak bisa membuktikan bahwasanya suara itu tidak sah.
“Kita minta PPK Binjai Utara untuk tidak bersikap seperti itu, memutuskan dengan sepihak,” cetusnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa satu suara sangat berarti bagi para Calon Legeslatif (Caleg) terkhusus di pemilihan DPRD Kota Binjai.
Selain ke Bawaslu Kota Binjai, Hendra MS juga berencana akan melaporkan adanya dugaan kecurangan ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Kami juga menemukan adanya dugaan permasalahan ini masuk ke ranah pidana. Tetapi, unsur pidana masih kami diskusikan lagi kepada teman-teman tim hukum,” tegas Hendra.
Ia juga menambahkan, bahwa sikap PPK Binjai Utara yang selalu tidak mau untuk membuka kotak suara menjadi tanda tanya.
“Padahal, dalam C1 Plano banyak bermasalah terkait data suara dengan jumlah pemilih yang tidak sinkron,” ujarnya.
Terpisah, RWA ketika dikonfirmasi wartawan tentang permasalahan ini mengatakan sudah diselesaikan di forum.
“Benar, sudah diselesaikan di forum. Semua saksi menolak untuk membuka kotak suara. Rekomendasi Panwas untuk menghitung jumlah garis yang ada di C hasil plano (tally, red),” ujarnya, lewat pesan WhatsApp. (BP)