LABURA(Portibi DNP): Usai dilaporkan ke Polres Labuhanbatu, pimpinan Ponpes I Guntingsaga, Drs. THM, kini diterpa masalah baru. Pasalnya, THM mendirikan sebuah bangunan sekolah di atas lahan yang bukan milik yayasan yang dipimpinnya.
Diketahui, saat ini THM berstatus sebagai terlapor dugaan tindak pidana pengrusakan yang dilakukannya atas bangunan sekolah milik Yayasan MI Guntingsaga.
Keterangan dari Wakil Ketua Yayasan MI, Amir Siregar, sudah sejak belasan tahun lalu pihaknya memberikan bangunan sekolah milik Yayasan MI untuk dipakai oleh Yayasan I dengan kesepakatan pinjam pakai yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali.
Namun sekira bulan Agustus 2022 lalu, secara sepihak, THM membongkar bangunan sekolah yang dipinjamnya itu, lalu mendirikan sebuah bangunan baru di atasnya. Hal inilah yang membuat pengurus Yayasan MI geram dan melaporkan THM ke Polres Labuhanbatu. Laporan itu diregistrasi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan nomor : LP/B/2196/X2022/SPKT/POLRES LABUHANBATU/POLDA SUMUT.
“Ya, itu bangunan milik yayasan kami, dan statusnya hanya pinjam pakai. Tapi kenyataannya malah dibongkarnya dan dibangunnya bangunan baru yang dibiayai negara, ” kata Amir Siregar, beberapa waktu lalu.
Belakangan diketahui, bangunan baru yang didirikan oleh THM itu ternyata dibiayai oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Pelanja Pegara (APBN) tahun 2022.
Pantauan Portibi DNP, Sabtu 4 Maret 2023, di lokasi yang menjadi objek laporan polisi itu, saat ini sudah berdiri sebuah bangunan. Dari prasasti yang terdapat di sana, bangunan itu diketahui bernama Workshop Kejuruan Teknik Informatika Balai Latihan Kerja Komunitas.
Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Portibi DNP belum mendapat informasi lengkap mengenai bangunan baru tersebut. THM, beberapa kali Portibi DNP menyambangi ponpes itu, namun THM kunjung berhasil ditemui. (NB).
