MANDAILING NATAL (Portibi DNP): Dugaan praktik pungutan liar (pungli) masih belum bisa dihapuskan pada Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pasalnya bantuan Alat mesin pertanian (Alsintan) yang diterima oleh 14 Brigade di Kecamatan Siabu di duga di bandrol hingga Rp. 17.500.000 per unitnya.
Hal tersebut diketahui atas pengakuan salah satu Brigade Pangan (BP) yang berada di Kecamatan Siabu Kabupaten Madina, dikatakannya, untuk mendapatkan Alsintan itu harus menyetor kepada oknum Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atas instruksi dari Dinas pertanian.
“Iya bang kami beberapa kali dihubungi oleh oknum PPL agar segera menyelesaikan administrasi untuk mendapatkan Alsintan roda dua dan roda empat. Bila tak diserahkan maka kelompok tani tersebut tidak akan mendapatkan bantuan apapun dari Dinas Pertanian sebut salah satu BP,” yang tidak mau dituliskan namanya.
Baca: Ucapan Terimakasih Kepada Dewan Penasihat BOBY LOVERS MADINA, HM Ja’far Suhairi Nasution
Dijelaskannya, sebelumnya Alsintan untuk roda dua dibandrol Rp.3.000.000 dan roda empat 20.000.000 per unitnya. Namun belakangan ini oknum PPl tersebut kembali menghubungi BP dengan menyebutkan bahwa untuk roda dua Rp.2.500.000 sedangkan untuk roda empat menjadi Rp.10.000.000 per unitnya.
“Mau tidak mau kami harus siapkan apa yang di minta oleh oknum PPL tersebut dan hari ini Rabu (12/03/2025) harus di setorkan sewaktu penyerahan Alsintan dilakukan dan sisa kekurangan di selesaikan habis lebaran,” sebutnya.
Oknum PB juga sempat mengirimkan rekaman percakapannya dengan oknum PPL dari Dinas Pertanian, yang isinya menyebutkan bahwa per paketnya sudah turun menjadi Rp.17.500.000.
Lanjut” bahkan Brigade Pangan yang lainpun semua sama dengan menyebutkan desa Sihepeng, Hutapuli, Hutaraja semua sama masih Rp 17.500.000 sebut oknum PPL,” dalam rekaman tersebut.
Baca: Bergerak Bermanfaat bersama Boby Lovers Madina, menuju Sumut Berkah
Kepala Bidang Saran dan Prasaran Rolan Ahmadi Nasution S.Sos, yang dikonfirmasi secara tertulis belum memberikan jawaban hingga berita ini dikirim ke meja redaksi.MP