DPRD : Program Pembangunan Pemko Medan Belum Berjalan Maksimal

MEDAN (Portibi DNP) : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan Dedy Aksyari Nasution ST menilai, program pembangunan Pemerintah Kota (Pemko) belum maksimal berjalan, karena sampai hari ini masih banyak persoalan masyarakat yang belum terselesaikan.

Hal ini diketahui Dedy Aksyari Nasution yang merupakan politisi Partai Indonesia Raya (Gerindra) tersebut saat dirinya menggelar reses pada beberapa waktu lalu.

“Saat saya mengelar reses beberapa waktu lalu, banyak warga yang mengeluh baik persoalan jalan rusak, drainase, parit tersumbat, banjir, masalah kesehatan, pendidikan, bantuan sosial seperti program keluarga harapan (PKH) dan lainnya,” kata Dedy Aksyari Jumat (23/2/2024).

Anggota dewan asal daerah pemilihan (Dapil) IV Medan Denai, Medan Area, Medan Kota dan Medan Amplas menyebut reses merupakan peluang bagi anggota dewan untuk berkomunikasi secara langsung dengan pemilih yang diwakilinya di dapilnya masing-masing.

Reses Dedy juga kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) ini merupakan sarana untuk menghimpun aspirasi dan masukan serta mendengarkan langsung Keluhan serta persoalan masyarak.

“Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, kita telah mendengar secara langsung keluhan masyarakat baik yang berkaitan pelayanan publik, bantuan yang belum sepenuhnya diterima masyarakat yang benar-benar membutuhkan, pendataan yang belum sempurna dalam program BLT, bantuan sosial persoalan infrastruktur dan lain-lain,”katanya.

Dengan banyaknya keluhan masyarakat tersebut, Dedy Aksyari menilai, Pemko Medan masih belum maksimal merealisasikan program pembangunan.

Seperti dikeluhkan warga
Jalan Ismailiyah sering banjir dan paritnya sudah dangkal mulai dari simpang Jalan Halat sampai Jalan Sutrisno.

Demikian juga warga Jalan Rahmadsyah Kelurahan Kotamatsum I, Jalan warga Jalan Jati III Gang Kembar Kelurahan Teladan mohon perbaiki dan dan pengaspalan dikarenakan jika hujan turun sering terjadinya banjir.

Warga di Jalan Menteng VII Gang. Rukun, meminta agar di lakukan perbaikan jalan yang rusak dan dilakukan pengorekan parit yang tersumbat sebagai penyebab banjir setiap musim hujan.

Warga Jalan Japaris dan Jalan Sun Yat Sen, minta agar dilakukan penataan ulang, karena ada lobang parit yang terbuka dan tidak tertutup, melainkan dibiarkan begitu saja oleh pemborong setelah selesai melakukan penggalian parit.

Tidak hanya itu, kata Dedy sejumlah warga juga mengeluhkan tidak terealisasinya bantuan sosial (bansos) padahal telah terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)

Masih terdapat warga yang tidak pernah dapat bantuan dari Dinas Sosial Seperti PKH, KIP. Sehingga minta agar penyalurannya tepat sasaran dan di salurkan langsung ke masyarakat yang miskin, sebut Dedy.88

“Rumah sudah di tempel stiker sebagai warga miskin, tetapi belum mendapat bantuan dari pemerintah,”kata Dedy menirukan ucapan konstituennya tersebut.

Dalam reses tersebut, sebut Dedy
Warga juga meminta agar bantuan sosial seperti PKH, KIP, BPJS gratis agar lebih tepat sasaran dan dilakukan pendataan ulang bagi warga yang kurang mampu karena masih banyan yang tidak mendapat bantuan dan belum terdata di DTKS, sehingga menyarankan, agar dilakukan dirotasi, sehingga yang lain bisa kedapatan.P06

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada serentak haruslah bersikap santun saling menghormati dan menghargai..

-Bolo: Iyalah jangan saling mencela tuding sama tuding sini, he he he…

 

 

-Lapor Pak  Kapoldasu, tambang ilegal disepanjang Sungai Batang Natal masih beroperasi..

-Bolo: Sikat aja pak, Tentu kita dukung

 

-Masih marak judi, aparat penegak hukum harus beraksi

Jangan Pandang bulu pak, hajar.