Gegara NIP, Kepsek Ini Ngaku Pernah Diperiksa Polda Sumut dan Polres Binjai

Foto : Khaidir saat memberi keterangan di media online/net

BINJAI (Portibi DNP) : Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat NIP adalah nomor yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai Identitas yang memuat tahun, bulan, dan tanggal lahir, tahun dan bulan pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS, jenis kelamin CPNS/PNS, dan nomor urut CPNS/PNS. Lalu, bagaimana jika NIP tersebut berbeda dengan yang terdaftar di Badan Kepegawaian Negara (BKN), apakah akan bermasalah?.

Nah, gegara NIP inilah salah satu Kepala Sekolah (Kepsek) yang ada di Kota Binjai ini harus berurusan dengan pihak kepolisian. Sebut saja namanya Khaidir. Pria paruh baya ini mengaku pernah diperiksa oleh pihak Polda Sumut dan Polres Binjai gegara dugaan memiliki NIP berbeda dengan ijazah yang dikeluarkan sekolah dimana dirinya menjadi Kepsek dengan NIP yang ada di BKN.

“Gegara NIP nomornya berbeda saya pernah diperiksa Polda Sumut dan Polres Binjai,” katanya saat ditemui di Coffe Day Binjai ditemani istri beserta salah seorang wartawan berinisial Z, Minggu (05/02/2023).

Ia pun bercerita siapa saja yang memeriksanya, baik itu di Polda Sumut maupun di Polres Binjai. “Saya lupa kalau untuk yang di Polda Sumut siapa nama yang memeriksa saya. Udah lama kali soalnya. Hampir tiga atau empat tahunan yang lalu itu. Kalau yang di Polres Binjai saya ingat, inisialnya ISP. Kalau abang punya nomornya tanya dan hubungi aja ISP,” ungkapnya.

Selain ISP, menurutnya, ada juga nama penyidik lainnya di Polres Binjai. Ia pun menghubungi penyidik tersebut dan meminta kepada penyidik tersebut untuk berbicara kepada portibi.id. Sayangnya, penyidik tersebut enggan berbicara dengan portibi.id.

Padahal, portibi.id ingin sekali berbicara dengan penyidik tersebut. Dimana, portibi.id ingin mempertanyakan sudah sejauh mana penyelidikan dalam kasus ini, dan apakah sudah ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari pihak Polres Binjai.

Karena penyidik tersebut tidak mau berbicara dengan portibi.id, lalu pertanyaan itu dilontarkan kepada Khaidir. “Kalau itu saya kurang tau. Coba tanya ISP,” cetusnya.

Ia pun menjelaskan apa saja yang ditanya saat pemanggilan di Polres Binjai. “Sewaktu di Polres Binjai, saya jelaskan bahwa tulisan NIP berbeda dengan NIP saya lantaran adanya kesilapan dari penulis. Kalau di ijazah itukan tulisan tangan, maka saat diperiksa di Polres Binjai, saya jelaskan seperti itu,” bebernya.

Muncul pertanyaan, jika memang ada kesilapan dari penulis ijazah, apakah si penulis ijazah juga sudah pernah diperiksa?. “Belum, karena yang dipermasalahkan NIP saya, jadi gak sampai kesana pemeriksaannya,” imbuhnya.

Ia pun merasa yakin bahwa dalam permasalahan ini tidak ada masalah lagi. “Saya sudah menjelaskan juga kepada kawan-kawan media bahwa permasalahan ini tidak ada masalah. Bingung juga saya, mengapa masalah NIP saya kok diangkat lagi. Padahal, masalah ini sudah lama terjadi,” bebernya, sambil mengirimkan link beberapa media online, ada yang berjudul sekolah ini klarifikasi tentang NIP ganda dan berjudul terkait NIP ganda ini kata Khaidir.

Suasana di Coffe day agak sedikit tegang, ketika wartawan yang menemani Khaidir mengatakan ini. “Nanti habis kamu, ada wartawan lagi yang menanyakan hal yang sama tentang hal ini. Padahal, kan sudah dijelaskan tadi sama pak Khaidir bahwa dalam hal ini sudah tidak ada masalah,” kata wartawan ini.

Bagaimana sang wartawan bisa tau sudah selesai permasalahan NIP saudara Khaidir, sementara pihak kepolisian aja belum ada memberikan keterangan resmi bahwa masalah ini sudah selesai?. Sang wartawan pun menjelaskan, bahwa Khaidir juga banyak membantu saat perayaan Hari Pers Nasional (HPN) nanti. “Yang penting kita berteman aja. Kalau ada masalah di Binjai, kami siap bantu. Hubungi saya aja,” celetuknya.

Portibi.id pun mencoba melakukan konfirmasi kepada ISP lewat pesan WhatsApp. Sayangnya, hingga berita ini dibuat chat belum juga dibalas, padahal sudah berceklist biru dua. Untuk diketahui, Khaidir diperiksa penyidik dari Polda Sumut dan Polres Binjai gegara NIP nya yang berbeda. Dimana, dalam NIP yang tertulis di BKN bernomor 196707131990011001. Sementara, pada ijazah yang dikeluarkan sekolah pada 7 Mei 2016 tertulis bernomor 196107131990011001. (BP)

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hati hati pak, mantan koruptor yang mainkan peran perpolitikan di Sumut dibelakang layar..

-Bolo: Bah sembunyi di dalam terang, sakitnya tak seberapa, malunya ini .

 

 

-Lapor Pak  Kapoldasu, tambang ilegal disepanjang Sungai Batang Natal masih beroperasi..

-Bolo: Sikat aja pak, Tentu kita dukung

 

-Masih marak judi, aparat penegak hukum harus beraksi

Jangan Pandang bulu pak, hajar.