Medan, Portibi DNP – Koordinator lapangan Cyrus Network Wilayah Sumut – Aceh, Seftian Eko Pranata menyarankan anak muda harus masuk dunia politik sejak dini. Pernyataan itu disampaikannya pada acara Diskusi Publik bertema “Peran Mahasiswa dalam mencegah golput dan wujudkan pemili berintegritas” yang dilaksanakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (PK IMM FITK – UINSU), minggu (15/01) di aula Fakulta Syariah dan Hukum UINSU.
Secara umum memang disadari bahwa anak muda alergi dengan dunia politik. Menurutnya anak muda menganggap dunia politik adalah dunia yang kejam, jahat, penuh dengan intrik sikut – menyikut dalam perebutan jabatan.Namun terlepas dari alasan tersebut, dunia politik adalah dunia yang strategis. Banyak kebijakan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat diputuskan dalam dunia politik.
“Oleh karena itu penting sekali dunia politik diisi oleh anak – anak muda. Karena anak muda masih sangat energik, mereka adalah energi bangsa harapan negara yang memiliki komitmen kebangsaan dan idealisme yang kuat” jelas Seftian.
Ditambahkannya ada 3 alasan kenapa anak muda harus masuk sedini mungkin ke dalam dunia politik. Pertama adalah bonus demografi yang akan memberikan peran sebesar – besarnya bagi anak muda untuk memegang kendali berbagai bidang. Baik ekonomi, pendidikan terutama bidang Politik. Sehingga anak muda harus menyiapkan diri untuk mulai belajar politik agar ketiak 10 – 15 tahun mendatang saatnya mereka memimpin, mereka akan lebih siap lagi untuk mengurus negara ini daripada generasi sebelumnya.
Alasan kedua adalah tingginya trend pemimpin muda mulai muncul. Seftian menjelaskan bahwa pemimpin muda sudah mulai muncul baik level tingkatan kepala desa maupun pemimpin negara.
“Sebut saja Justin Truedau di Cannada, Macron di Prancis, Shanna Marin di Finlandia. Mereka menjadi kepala pemerintahan ataupun kepala negara di usia yang relatif muda yaitu 30an tahun” ungkal Seftian
Alasan yang terakhir menurut Seftian adalah catatan sejarah. Dia menjelaskan bahwa perjalanan tahapan – tahapan perkembangan bangsa hampir selalu diinisiasi oleh gerakan anak muda.
“1908 berdirinya Boedi Oetomo, 1928 Sumpah Pemuda, 1945 Proklamasi Kemerdekaan, 1966 Penumpasan PKI, dan yang terakhir 1998 peristiwa Reformasi semua diinisiasi oleh gerakan anak muda. Sehingga anak muda tidak perlu takut masuk ke dunia politik dan bertarung mengambil peran menjadi politisi” tutup Seftian.